­
2017 - Fresh Wind & Green Grass
Science

Dual Reality

Some great scientists say that the only difference between humans and animals is humans create dual reality. Name it as creativity, religion, myth, imagination, whatever - those are forms of dual reality; that we see what we do not see. And here I am, trapped in my dual reality. This year is harsh for me. I am free from a stressful job in...

Continue Reading

Journey

World from a Truck Window

Recently I got back from North Flores to help my team with tourism discussion and workshop and collecting data for my thesis. It was a bumpy-and-lonely journey, as I spared most of my 10 days alone. Sleeping on a bus, jumping on a plane, thinking about a car, or enjoying a pleasant view from a truck window. A truck is common local transportation...

Continue Reading

Science

Magic

Male Hypolimnas bolina at Baluran National Park, 2016 Richard Dawkins, in his book "Magic of Reality," distinguished three kinds of magic: supernatural magic, stage magic, and poetic magic. The latter, he defines as things that move us to tears; magical performance, scenery, and basically: things that are real. Real things become magic when we look deeper at them and start to ask why....

Continue Reading

Wandering

Silence

I have a huge debt to silence. I have spent so much time with it, mostly mind-wandering. There were times when I enjoyed myself, around 2013. I spent time with books and became an avid writer. I learned meditation and practiced it every morning. At that particular time, I learned how to become independent and trust myself in tackling problems at the end...

Continue Reading

Journey

Pergi

Kapan terakhir kali saya benar-benar pergi dari suatu lingkungan? Barangkali beberapa bulan lalu, saat saya memutuskan pergi dari kota Depok. Tahun lalu, saya pergi dari pekerjaan dan hubungan saya. Pergi kadang rasanya bisa sangat menyenangkan, kadang bisa sangat menyakitkan. Tidak ada yang bisa menjamin juga apakah kebahagiaan saat pergi dapat menjamin kebahagiaan seterusnya, dan sebaliknya. Setidaknya itu yang saya pelajari dari kisah Alfred...

Continue Reading

Journey

Kalah

Pagi ini saya disapa wanita yang tampak paruh baya tapi tampak muda karena semangatnya saat mengajak saya mengobrol di pesawat dari Bandung menuju Denpasar. Ia memiliki perusahaan konsultan seluruh lini bisnis, berpusat di Bogor dan kadang di Bali. Mengetahui saya memiliki latar belakang psikologi industri dan organisasi, serta 3 tahun bekerja di perusahaan IT, ia berjanji mengajak saya minum kopi di Denpasar saat...

Continue Reading

Journey

Bicara

Beberapa waktu lalu saya kembali ke Bali dan banyak sekali bersyukur pada semesta. Meski pekerjaan saya menumpuk di kantor, saya bahagia. Setiap malam saya pulang dengan merasa puas akan produktivitas hari itu, dan meski tidak bisa bersepeda kali ini karena cuaca tak menentu, ditemani abang Gojek kemana-mana, saya bersyukur bisa menghabiskan dua malam terakhir dengan dua wanita signifikan dalam hidup saya. Yang pertama...

Continue Reading

Wandering

Sunyi, tapi Ada

Apa yang paling sulit untuk dipelajari selama kurang lebih hampir 7 tahun mempelajari ilmu psikologi (sosial)? Rasanya, adalah eksistensi. Belakangan saya sedang membaca buku The Selfish Gene dari Richard Dawkins. Belum selesai, sih. Namun di bab-bab awal Dawkins menulis bahwa "gene" adalah satu yang imortal - dan kita tidak. Mungkin ada benarnya ya, begitu juga tulis Ernst Becker, seorang antropolog yang juga mengilhami...

Continue Reading

Wandering

Maaf

Hari ini saya mengurus berkas beasiswa studi magister saya di Jakarta, kota yang sudah lebih sering bikin saya menangis ketimbang saat saya patah hati. Saya bertemu dengan wanita yang dahulu pernah saya temui, dan saat bersalaman kami kompak berkata "maaf aku lupa nama kamu". Wanita ini sungguh menyenangkan untuk diajak bicara. Gaya bicaranya lambat tapi tegas. Ia saat ini sedang menempuh studi magister...

Continue Reading

Wandering

Jendela

Belakangan saya punya banyak waktu untuk sendirian di hari biasa dan bersama orang lain di akhir minggu. Ini terbalik dari periode-periode sebelumnya, di mana saya biasanya bekerja di hari biasa dan akhir minggu menyisihkan waktu untuk diri sendiri. Tanpa diduga rasanya menyenangkan. Hidup tanpa Jakarta setelah resign ibarat makan nasi tanpa sambal. Tapi untungnya saya cuma suka pedas kalau sedang PMS, jadi cukuplah sesekali...

Continue Reading

Journey

Nomad

Akhirnya setelah kepulangan saya tanggal 31 Januari lalu, sejak pergi dari ibukota tanggal 16 Desember 2016, saya punya waktu sejenak untuk duduk dan menulis. Tulisan ini akan ringan saja, mengenai bagaimana saya hidup sebentar di Denpasar. Saya menghabiskan waktu selama di sana di kantor Komodo Survival Program, kantor baru saya sejak Januari 2017 ini. Saya harus bersepeda 19 km setiap hari (round trip)...

Continue Reading